Daendels Gubernur Jendral Hindia Belanda saat mengawasi pembangunan Jalan Raya Pos yang menghubungkan Anyer - Panarukan sejauh 1000 km ketik...
Daendels Gubernur Jendral Hindia Belanda saat mengawasi pembangunan Jalan Raya Pos yang menghubungkan Anyer - Panarukan sejauh 1000 km ketika itu pernah mengatakan bahwa ia ingin melihat sebuah kota saat kembali ke tempat dia menancapkan tongkat. Tempat yang menjadi KM-0 untuk Jalan Raya Pos. Saat itu, tahun 1810, Daendels berjalan - jalan meninjau pembangunan Jalan Raya Pos bersama Bupati Bandung R. Wiranatakusumah II. Setelah menyebrangi jembatan Cikapundung yang baru diresmikan, Daendels menancapkan sebatang tongkat kayu dan mengatakan bahwa dia ingin saat kembali ke tempat itu telah dibangun sebuah kota.
Selain membuat Jalan Raya Pos Anyer - Panarukan, Daendels juga membangun kantor pos yang terletak di depan Alun - alun Bandung. Jarak antara kantor pos dan titik nol kilometer ini memang tidak jauh. Rupanya, Daendels memutuskan titik nol kilometer sebagai patokan untuk menentukan tarif pengiriman pos saat itu.
Kini titik nol kilometer yang terletak persis di area kantor Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Jawa Barat telah dijadikan sebuah monumen. Sebuah tugu dibangun dengan mesin penggilingan (stoomwals) kuno bertengger di atasnya. Di bagian kanan dan kiri tugu, terdapat sebuah prasasti bertuliskan sejarah yang menaungi keberadaanya.
Tugu atau monumen "Kilometer Nol" tersebut diresmikan Gubernur H. Danny Setiawan pada 18 Mei 2004. Tugu tersebut didedikasikan bagi rakyat Priangan yang menjadi korban kerja paksa akibat kekejaman pemerintah kolonial Hindia Belanda saat membangun Grote Postweg (Jalan Raya Pos). Menurut catatan sejarah sekitar 30 ribu pribumi tewas saat pembangunan Jalan Raya Pos ini, artinya sekitar 30 pribumi tewas tiap pembangunan 1 km. Sungguh harg yang sangat mahal.
COMMENTS